Development of Software as a Service (SaaS) to Create Mobile Tourism Application

  • Roy Deddy Hasiholan Lumbantobing
  • Agustinus M. Tua Sijabat
  • Fanny Tambunan
  • Yohana Adelina Pasaribu
Keywords: Software as a Service (SaaS); pariwisata; Agile Scrum, software, vendor

Abstract

Abstract—Tourism in Indonesia is famous for its abundant natural wealth. But it is unfortunate with so much tourism wealth owned, Indonesia is not yet smart enough to process and utilize these potentials. One of the weaknesses of tourism management in Indonesia is in promoting tourism. So, it is not surprising if most people only know the tourist attractions are often exposed or already very popular whenever talking about tourist destinations in Indonesia. To overcome these problems, this journal provides a solution using the concept of Software as a Service (SaaS). By using the SaaS concept, the user as a software user can directly use and utilize the software without having to spend the cost of development or procurement first. Thus, the Tourism Office no longer has to find and pay vendors to build applications and also no longer manage applications that will be used, as this will be handled by the provider with the use of the SaaS concept, so that the Tourism Department only needs to pay the service fee provided. SaaS concept can be realized in the form of two web applications. First, web as a place to customize and media to enter tourism information. Second, a mobile application to display tourism information to users. The SaaS concept is Shared Database, Shared Schema and SaaS architecture used is Multi-Tenant architecture. The methodology used in this research is Agile Scrum.

Keywords— Software as a Service (SaaS); pariwisata; Agile Scrum, software, vendor

 

Intisari—Pariwisata Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Akan tetapi sungguh disayangkan dengan begitu banyaknya kekayaan pariwisata yang dimiliki, Indonesia belum cukup pandai mengolah dan memanfaatkan potensi-potensi tersebut. Salah satu kelemahan pengelolaan pariwisata di Indonesia adalah dalam mempromosikan obyek wisata. Maka, tidaklah heran jika kebanyakan orang hanya mengenal tempat wisata yang sering terekspos ataupun sudah sangat populer setiap kali berbicara tentang tujuan wisata di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, jurnal ini memberikan solusi dengan menggunakan konsep Software as a Service (SaaS). Dengan menggunakan konsep SaaS, user sebagai pengguna software dapat langsung menggunakan dan memanfaatkan software tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya pengembangan atau pengadaan terlebih dahulu. Dengan demikian, Dinas Pariwisata tidak perlu lagi harus mencari dan membayar vendor untuk membangun aplikasi dan juga tidak lagi mengelola aplikasi yang akan digunakan, karena hal ini akan ditangai oleh provider dengan penggunaan konsep SaaS, sehingga Dinas Pariwisata hanya perlu membayar biaya layanan yang diberikan. Konsep SaaS dapat diwujudkan berupa dua buah aplikasi. Pertama, web yang berfungsi sebagai tempat melakukan kustomisasi dan media untuk memasukkan informasi pariwisata. Kedua, sebuah aplikasi mobile untuk menampilkan informasi pariwisata kepada pengguna. Adapun konsep SaaS yang digunakaan adalah Shared Database, Shared Schema dan arsitektur SaaS yang digunakan adalah arsitektur Multi-Tenant. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Agile Scrum.

Kata Kunci— Software as a Service (SaaS); pariwisata; Agile Scrum, software, vendor

Published
2021-04-06